Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan itu bernilai 1,6 miliar reais (US $ 290.000), dengan 8 juta dosis pertama diharapkan tiba pada Maret.
WHO mengatakan tidak dapat mengambil jalan pintas dalam mengambil keputusan.
Penangguhan tersebut dilakukan untuk memungkinkan produsen meningkatkan fasilitas dan mengatasi kekurangan yang ditemukan dalam inspeksi.